Sebetulnya
dari dulu saya ingin berbagi koleksi photo hasil jepretan pribadi
seputar pemandangan indah yang dimiliki kepulauan raja ampat, tepatnya
di seputar pulau Manuran tempat dimana saya mencari nafkah. Mungkin bagi
sebagian orang yang sehari hari menghirup udara perkotaan, jalan
jalan ke alam bebas menjadi pilihan menarik guna melepas rasa penat
mengisi liburan panjang. Sebaliknya, bagi orang papua yang terbiasa
hidup di cuaca tropis dengan hamparan laut dan aneka ragam hasil alam,
pilihan berekreasi di keramaian kota menjadi cita cita idaman.
Hampir
berjalan 5 tahun, saya merasakan suasana alam dipulau ini begitu ramah.
Gelombang ombak serta air laut yang bening, pasir putihnya dan koleksi
jutaan terumbu karang jika di lihat di atas permukaan laut seakan dekat
dimata. Ditanah yang bermayoritaskan ummat nasrani berambut pirang ini
saya menemukan ribuan kebaikan termasuk prilaku masyarakat disini amat
bersahaja. Dulu sewaktu masih tinggal di kampung, kalau melihat orang
kulit hitam depan mata pokoknya bikin ciut nyali. Intinya orang kulit
hitam itu amat jauh dari image
positif, perawakan mereka tinggi, berwajah sadis bawaanya menyeramkan.
Anggapan ini muncul karena yang kita temui tentang keseharian orang
kulit hitam di tanah jawa kebanyakan dari mereka adalah berprofesi
sebagai preman dan penagih hutang (debt collector).
Seiring
jalannya waktu pandangan tentang kesadisan, kejahatan dan image
seramnya warga kulit hitam layaknya masyarakat papua, selama saya
bersentuhan langsung kurang lebih lima tahun bersama mereka, kini lambat
laun image itu kian pudar. Sekarang saya berani mengatakan kepada temen
temen bahwa masyarakat kulit hitam itu orangnya baik baik, mereka sama
dengan kita. Sama sama makan nasi, berpakaian rapi, wangi cuma perbedaan
yang cukup menonjol yaitu dari segi bahasa, intonasi dan penekanan kata
dari mereka terkadang lebih tinggi.
Acapkali
selama saya hidup ditengah mereka kerap menemukan mutiara hikmah.
Masyarakat disini hidup rukun, papua itu damai, masyarakat yang hidup di
tanah papua itu penuh kasih, budaya gotong royong masih lestari di
tanah papua. Kalau ada anggota masyarakat mendirikan rumah tidak perlu
repot mencari tukang bangunan, cukup siapkan makan siang dan rokok pasti
mereka akan bantu sampai bangunan tersebut berdiri. Beda jauh dengan
prilaku masyarakat yang hidup di perkotaan yang sedikit sedikit duit,
segala sesuatu gak bisa jalan tanpa ada duit. Pemandangan ini secara
langsung saya alami sendiri. Tapi ingat, selama hidup di tanah papua
kita jangan coba coba bikin ulah sama orang papua.
Pernah
satu saat ketika saya berbicang dengar tokoh pemuda asal papua,
terlontar dari mulutnya kata kata yang bikin saya menelan ludah. Namanya
Yohannis Kellen, beliau pernah berujar ‘’warga papua ini semuanya baik.
Kalau warga pendatang berlaku baik maka kami akan perlakukan mereka
secara sangat baik, tapi kalau orang pendatang berprilaku buruk maka
warga disini akan bersikap lebih jahat” mungkin kita bisa menyimpulkan
sendiri maksud dari pernyataan dimaksud.
Selain
panorama alamnya yang indah, ditanah papua bagian raja ampat terdapat
warisan budaya yang masih lestari. Namanya ‘Goyang Tambur’. Goyang
tambur secara turun temurun di wariskan oleh para leluhur atau para
tetua adat semenjak penjajahan belanda bercokol di tanah ini. Warisan
budaya tersebut di rawat dan di budayakan oleh generasi dibawahnya
hingga sekarang. Kalau di pulau jawa kegiatan sejenis goyang tambur
biasa kita saksikan dalam bentuk kegiatan pukul beduk keliling kampung
menggunakan roda atau gerobak pada malam idul fitri sampai hari ke
tujuh. Bedanya ditanah raja ampat perayaan pukul beduk/goyang tambur
dilaksanakan sambil berjalan kaki dilengkapi seruling dan perayaannya
dilaksanakan saat malam tahun baru, natal, dan hari besar keagamaan
semisal injil masuk papua, perayaan paskah atau bisa juga dalam acara
pesta pernikahan warga
Belakangan
ada teman lama kirim pesan elektronik kepada saya. Kalau pengen jalan
jalan ke raja ampat dengan biaya murah kira kira caranya bagaimana?
Sebetulnya bagi yang berminat rekreasi ke raja ampat dengan biaya
seminimalis mungkin jawabannya adalah MUDAH. Berikut tips dari saya :
Transportasi Darat Dari Jakarta – Bandara :
Supaya
ekonomis, dalam menempuh perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta cukup
menggunakan bus damri dengan kisaran harga 25 sampai 35.000, kalau
berangkat rombongan lebih bagus kita carter rentcar jenis kendaraan
kijang inova atau avanza seharga 300 ribu (kapasitas muatan sekitar
delapan orang) berarti untuk menuju bandara satu orang Cuma keluar dana
40 ribu dengan mendapat kemudahan bisa menyimpan barang bawaan berskala
besar
Transportasi Bandara Soeta – Bandara Eduaward Osok Sorong Papua
Untuk
menekan angka biaya transport yang lebih besar, sepengalaman saya
selama hampir lima tahun pulang pergi Bogor – Papua biaya transportasi
udara yang paling ekonomis Jakarta – Sorong papua adalah jenis Lion Air,
selebihnya pesawat Merpati, Express, Sriwijaya terbilang lebih mahal.
Kalau ingin dapet harga yang lebih ekonomis ada trik yang bisa
disiasati, sering seringlah buka info dari internet mengenai agenda
promosi dari maskapai, kalau sedang hoki kita bisa dapet ticket promo
kisaran 800 ribuan. Lumayan khan kita bisa irit setengahnya dari harga
biasanya?
Kota Sorong – Raja Ampat
Setiba
di Bandara Eduward Osok Kota sorong berarti kita telah menginjakkan
kaki di tanah papua. Di Kota kecil yang merupakan pintu gerbang papua
wilayah timur ini terdapat tempat hiburan serta warung jajanan yang
memiliki citarasa khas makanan asli jawabarat seperti penganan seafood, warung tenda pecel lele, ayam bakar, atau
yang biasa menikmati malam dengan suasana hangat bisa mampir di warung
kopi plus roti dan jagung bakar. Semua makanan yang saya sebutkan di
atas bisa kita dapatkan di area pinggir pantai kota Sorong, masyarakat
sorong biasa menyebut tempat ini dengan istilah ‘Tembok Berlin’ (asal
usul kenapa disebut tembok berlin hingga sekarang saya belum menelusuri
secara detail).
Bagaimana
dengan ketersediaan mall atau tempat perbelanjaan sejenis matahari atau
ramaya? Jangan kaget, dikota ini hanya tersedia 5 mall saja dan dari
segi ukuran tidak sebesar atau setinggi bangunan pencakar langit
layaknya di kota besar seperti Jogja, Makkasar atau Jakarta. Pengalaman
selama transit di kota sorong, tempat perbelanjaan yang sering saya
kunjungi adalah ‘Mall SAGA’. Mall ini memiliki tiga lantai berukuran
kecil dan konon katanya disinilah mall paling ramai dikunjungi oleh
masyarakat sorong termasuk warga yang hidup dibeberapa pulau kecil
lingkar raja ampat papua barat. Berikut suasana Mall SAGA yang sering
saya kunjingi saat menikmati masa transit :
Tempat
makan sudah, informasi mall sudah sekarang tinggal menilik tempat
tempat penginapan yang terdapat di kota sorong. Kira kira berapa ya
harga standard hotel dengan fasilitas AC plus TV lengkap dengan mandi
air hangat? Penulis pernah mencoba nginap di beberapa tempat yang dirasa
lumayan murah. Sebagai gambaran saja untuk kamar hotel level deluxe
berkisar antara 150 hingga 200 ribu, level deluxe suite sekitar 200 –
500 ribu, Eksekutif 500 – 1 juta dan kelas VIP seharga 1.5 juta.
Rekomendasi bagi yang ingin mendapat harga penginapan murah kita bisa
memilih hotel di daerah pinggir pantai bedekatan dengan tembok berlin.
Nama hotelnya yaitu Hotel Tanjung, disana kita bisa menginap semalam
dengan merogoh uang sebesar 150 ribu saja. Pesan khusus bagi yang
menginap di hotel ini jangan pernah memiliki hasrat membuang tahi macan
sembarangan (dibaca bercinta dengan PSK), mengingat papua merupakan
gudang penularan penyakit HIV terbesar se Indonesia
Biaya Transport dari Sorong ke Pulau Raja Ampat
Setelah
kita transit di kota sorong maka selanjutnya adalah bergegas ke tempat
tujuan yaitu Pulau Raja Ampat. Raja ampat memiliki banyak pulau, baik
pulau yang berpenghuni sampai pulau kecil yang masih perawan. Gugusan
pulau pulau kecil akan kita lalui saat kita menikmati perjalanan menuju
pulau Manuran atau area wisata seperti Wayak, Papua diving maupun pulau
suar. Seperti gambar berikut ini :
Akses
untuk menuju tempat wisata di daerah raja ampat papua barat Biaya
transportnya terbilang mahal. Kalau kita menempuhnya via speedboat dalam
satu trip perjalanan biaya sewa pulang pergi memerlukan dana sekitar 17
jutaan dengan kapasitas penumpang 12 sampai 14 orang. Tapi temen temen
jangan pesimis dulu, di kota sorong terdapat sarana angkutan laut kelas
ekonomi banget sejenis Bus KOPAJA untuk warga Jakarta hehehee. Nama
angkutan ini adalah ‘KAPAL
CEPAT – AP MARIA’ dengan biaya per orang cukup membayar 80 hingga 100
ribu rupiah. Kapal inilah yang biasa digunakan penduduk raja ampat yang
menghuni pulau pulau kecil disana. Kapal bermuatan 150 orang ini
memiliki fasilitas kamar kecil, kantin mini dan tempat tidur. Khusus
yang ingin menikmati istirahat di kasur empuk selama perjalanan, kita
tinggal menambah ongkos sebesar 100ribu saja. Murah khan??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar