RAJA AMPAT PAPUA MEMPESONA

Senin, 21 April 2014

Tanggapan para wisatawa

 

Sebetulnya dari dulu saya ingin berbagi koleksi photo hasil jepretan pribadi seputar pemandangan indah yang dimiliki kepulauan raja ampat, tepatnya di seputar pulau Manuran tempat dimana saya mencari nafkah. Mungkin bagi sebagian orang yang sehari hari menghirup udara perkotaan, jalan jalan ke alam bebas menjadi pilihan menarik guna melepas rasa penat mengisi liburan panjang. Sebaliknya, bagi orang papua yang terbiasa hidup di cuaca tropis dengan hamparan laut dan aneka ragam hasil alam, pilihan berekreasi di keramaian kota menjadi cita cita idaman.
Hampir berjalan 5 tahun, saya merasakan suasana alam dipulau ini begitu ramah. Gelombang ombak serta air laut yang bening, pasir putihnya dan koleksi jutaan terumbu karang jika di lihat di atas permukaan laut seakan dekat dimata. Ditanah yang bermayoritaskan ummat nasrani berambut pirang ini saya menemukan ribuan kebaikan termasuk prilaku masyarakat disini amat bersahaja. Dulu sewaktu masih tinggal di kampung, kalau melihat orang kulit hitam depan mata pokoknya bikin ciut nyali. Intinya orang kulit hitam itu amat jauh dari image positif, perawakan mereka tinggi, berwajah sadis bawaanya menyeramkan. Anggapan ini muncul karena yang kita temui tentang keseharian orang kulit hitam di tanah jawa kebanyakan dari mereka adalah berprofesi sebagai preman dan penagih hutang (debt collector).
Seiring jalannya waktu pandangan tentang kesadisan, kejahatan dan image seramnya warga kulit hitam layaknya masyarakat papua, selama saya bersentuhan langsung kurang lebih lima tahun bersama mereka, kini lambat laun image itu kian pudar. Sekarang saya berani mengatakan kepada temen temen bahwa masyarakat kulit hitam itu orangnya baik baik, mereka sama dengan kita. Sama sama makan nasi, berpakaian rapi, wangi cuma perbedaan yang cukup menonjol yaitu dari segi bahasa, intonasi dan penekanan kata dari mereka terkadang lebih tinggi.
Acapkali selama saya hidup ditengah mereka kerap menemukan mutiara hikmah. Masyarakat disini hidup rukun, papua itu damai, masyarakat yang hidup di tanah papua itu penuh kasih, budaya gotong royong masih lestari di tanah papua. Kalau ada anggota masyarakat mendirikan rumah tidak perlu repot mencari tukang bangunan, cukup siapkan makan siang dan rokok pasti mereka akan bantu sampai bangunan tersebut berdiri. Beda jauh dengan prilaku masyarakat yang hidup di perkotaan yang sedikit sedikit duit, segala sesuatu gak bisa jalan tanpa ada duit. Pemandangan ini secara langsung saya alami sendiri. Tapi ingat, selama hidup di tanah papua kita jangan coba coba bikin ulah sama orang papua.
Pernah satu saat ketika saya berbicang dengar tokoh pemuda asal papua, terlontar dari mulutnya kata kata yang bikin saya menelan ludah. Namanya Yohannis Kellen, beliau pernah berujar ‘’warga papua ini semuanya baik. Kalau warga pendatang berlaku baik maka kami akan perlakukan mereka secara sangat baik, tapi kalau orang pendatang berprilaku buruk maka warga disini akan bersikap lebih jahat” mungkin kita bisa menyimpulkan sendiri maksud dari pernyataan dimaksud.
Selain panorama alamnya yang indah, ditanah papua bagian raja ampat terdapat warisan budaya yang masih lestari. Namanya ‘Goyang Tambur’. Goyang tambur secara turun temurun di wariskan oleh para leluhur atau para tetua adat semenjak penjajahan belanda bercokol di tanah ini. Warisan budaya tersebut di rawat dan di budayakan oleh generasi dibawahnya hingga sekarang. Kalau di pulau jawa kegiatan sejenis goyang tambur biasa kita saksikan dalam bentuk kegiatan pukul beduk keliling kampung menggunakan roda atau gerobak pada malam idul fitri sampai hari ke tujuh. Bedanya ditanah raja ampat perayaan pukul beduk/goyang tambur dilaksanakan sambil berjalan kaki dilengkapi seruling dan perayaannya dilaksanakan saat malam tahun baru, natal, dan hari besar keagamaan semisal injil masuk papua, perayaan paskah atau bisa juga dalam acara pesta pernikahan warga


Belakangan ada teman lama kirim pesan elektronik kepada saya. Kalau pengen jalan jalan ke raja ampat dengan biaya murah kira kira caranya bagaimana? Sebetulnya bagi yang berminat rekreasi ke raja ampat dengan biaya seminimalis mungkin jawabannya adalah MUDAH. Berikut tips dari saya :
Transportasi Darat Dari Jakarta – Bandara :
Supaya ekonomis, dalam menempuh perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta cukup menggunakan bus damri dengan kisaran harga 25 sampai 35.000, kalau berangkat rombongan lebih bagus kita carter rentcar jenis kendaraan kijang inova atau avanza seharga 300 ribu (kapasitas muatan sekitar delapan orang) berarti untuk menuju bandara satu orang Cuma keluar dana 40 ribu dengan mendapat kemudahan bisa menyimpan barang bawaan berskala besar
Transportasi Bandara Soeta – Bandara Eduaward Osok Sorong Papua
Untuk menekan angka biaya transport yang lebih besar, sepengalaman saya selama hampir lima tahun pulang pergi Bogor – Papua biaya transportasi udara yang paling ekonomis Jakarta – Sorong papua adalah jenis Lion Air, selebihnya pesawat Merpati, Express, Sriwijaya terbilang lebih mahal. Kalau ingin dapet harga yang lebih ekonomis ada trik yang bisa disiasati, sering seringlah buka info dari internet mengenai agenda promosi dari maskapai, kalau sedang hoki kita bisa dapet ticket promo kisaran 800 ribuan. Lumayan khan kita bisa irit setengahnya dari harga biasanya?
Kota Sorong – Raja Ampat
Setiba di Bandara Eduward Osok Kota sorong berarti kita telah menginjakkan kaki di tanah papua. Di Kota kecil yang merupakan pintu gerbang papua wilayah timur ini terdapat tempat hiburan serta warung jajanan yang memiliki citarasa khas makanan asli jawabarat seperti penganan seafood, warung tenda pecel lele, ayam bakar, atau yang biasa menikmati malam dengan suasana hangat bisa mampir di warung kopi plus roti dan jagung bakar. Semua makanan yang saya sebutkan di atas bisa kita dapatkan di area pinggir pantai kota Sorong, masyarakat sorong biasa menyebut tempat ini dengan istilah ‘Tembok Berlin’ (asal usul kenapa disebut tembok berlin hingga sekarang saya belum menelusuri secara detail).

1372668992519437191

Bagaimana dengan ketersediaan mall atau tempat perbelanjaan sejenis matahari atau ramaya? Jangan kaget, dikota ini hanya tersedia 5 mall saja dan dari segi ukuran tidak sebesar atau setinggi bangunan pencakar langit layaknya di kota besar seperti Jogja, Makkasar atau Jakarta. Pengalaman selama transit di kota sorong, tempat perbelanjaan yang sering saya kunjungi adalah ‘Mall SAGA’. Mall ini memiliki tiga lantai berukuran kecil dan konon katanya disinilah mall paling ramai dikunjungi oleh masyarakat sorong termasuk warga yang hidup dibeberapa pulau kecil lingkar raja ampat papua barat. Berikut suasana Mall SAGA yang sering saya kunjingi saat menikmati masa transit :
13726680131330333206
1372669734988714911
Tempat makan sudah, informasi mall sudah sekarang tinggal menilik tempat tempat penginapan yang terdapat di kota sorong. Kira kira berapa ya harga standard hotel dengan fasilitas AC plus TV lengkap dengan mandi air hangat? Penulis pernah mencoba nginap di beberapa tempat yang dirasa lumayan murah. Sebagai gambaran saja untuk kamar hotel level deluxe berkisar antara 150 hingga 200 ribu, level deluxe suite sekitar 200 – 500 ribu, Eksekutif 500 – 1 juta dan kelas VIP seharga 1.5 juta. Rekomendasi bagi yang ingin mendapat harga penginapan murah kita bisa memilih hotel di daerah pinggir pantai bedekatan dengan tembok berlin. Nama hotelnya yaitu Hotel Tanjung, disana kita bisa menginap semalam dengan merogoh uang sebesar 150 ribu saja. Pesan khusus bagi yang menginap di hotel ini jangan pernah memiliki hasrat membuang tahi macan sembarangan (dibaca bercinta dengan PSK), mengingat papua merupakan gudang penularan penyakit HIV terbesar se Indonesia
Biaya Transport dari Sorong ke Pulau Raja Ampat
Setelah kita transit di kota sorong maka selanjutnya adalah bergegas ke tempat tujuan yaitu Pulau Raja Ampat. Raja ampat memiliki banyak pulau, baik pulau yang berpenghuni sampai pulau kecil yang masih perawan. Gugusan pulau pulau kecil akan kita lalui saat kita menikmati perjalanan menuju pulau Manuran atau area wisata seperti Wayak, Papua diving maupun pulau suar. Seperti gambar berikut ini :
Akses untuk menuju tempat wisata di daerah raja ampat papua barat Biaya transportnya terbilang mahal. Kalau kita menempuhnya via speedboat dalam satu trip perjalanan biaya sewa pulang pergi memerlukan dana sekitar 17 jutaan dengan kapasitas penumpang 12 sampai 14 orang. Tapi temen temen jangan pesimis dulu, di kota sorong terdapat sarana angkutan laut kelas ekonomi banget sejenis Bus KOPAJA untuk warga Jakarta hehehee. Nama angkutan ini adalah ‘KAPAL CEPAT – AP MARIA’ dengan biaya per orang cukup membayar 80 hingga 100 ribu rupiah. Kapal inilah yang biasa digunakan penduduk raja ampat yang menghuni pulau pulau kecil disana. Kapal bermuatan 150 orang ini memiliki fasilitas kamar kecil, kantin mini dan tempat tidur. Khusus yang ingin menikmati istirahat di kasur empuk selama perjalanan, kita tinggal menambah ongkos sebesar 100ribu saja. Murah khan??






Tidak ada komentar:

Posting Komentar